Berbicara soal krisis dalam beberapa tulisan sebelumnya di blog ini, tampak jelas bahwa dampak dari krisis ini adalah akibat karakteristik perekonomian dunia yang terlalu bergantung pada pasar uang (finansial) bukan pasar barang dan jasa (riil).
Pasar uang bersifat sangat abstrak dan tidak memiliki ijab kabul yang jelas karena tidak serta merta menukarkan barang dan uang. yang ada hanyalah spekulasi yang benar-benar hanya berdasar pada estimasi matematis dengan menggunakan asumsi! (ingat: asumsi berarti mengandaikan, pengandaian berarti mimpi). asumsi-asumsi yang digunakan spekulan ini terutama oleh spekulan yang ternama akhirnya diikuti oleh publik dan akhirnya menimbulkan kepercayaan publik. Yang berbahaya adalah bila publik mengikuti secara buta. kejadian ini persis seperti taruhan pacuan kuda yang jelas-jelas judi! dan sangat jelas dalam judi, meskipun ada manfaatnya, tetapi dosanya akan jauh lebih besar. dan ini sudah diperingatkan dalam Allah SWT dalam Qur'an surat Al-Baqarah ayat 219, yang bunyinya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. katakanlah: pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya.... " (2:219)
sekarang kita renungkan sedikit: bila manfaat judi lebih kecil dari pada dosanya dan dosa itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat, maka judi dipastikan hanya akan merugikan kita ketimbang memberi manfaat, peluang kita untung besar sangatlah kecil. inilah yang sekarang terbukti terjadi pada krisis ini. berapa banyak orang diuntungkan dari krisis?
di satu sisi krisis ini adalah dampak dari judi, hebatnya disisi lain krisis juga dampak dari riba. riba adalah melebihkan sesuatu dari yang seharusnya. bunga-bunga dan bunga. berapa banyak orang Indonesia yang terikat pada kartu kredit? berapa bunga kartu kredit setiap tahun? lebih dari 40%!!.
berapa ratus ribu keluarga di AS yang tidak sanggup membayar cicilan rumahnya dan akhirnya menjadi homeless? berapa persen pendapatan yang ditabung rakyat AS dari pendapatannya? hanya 2%!! sisanya? hutang.. artinya hidup mereka dibebankan pada bunga kredit..
padahal Allah sudah peringatkan:
"Hai Orang-Orang yang beriman, Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman" (2:278)
akhirnya apa? Siksa yang pedih dari Allah..
"dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih" (4:161)
sekarang itu semua mulai tampak buktinya.
lalu apa yang harus dilakukan? mulai berpikir, tinggalkan semua yang tidak pasti seperti riba dan judi dan mulailah perbanyak sedekah sebelum Allah riba yang memusnahkan:
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa" (2:276)
jangan sampai mata, pikiran dan hati kita dibutakan oleh keuntungan semu yang tumbuh dari ketidakpastian spekulasi atau kita akan tersesat dalam krisis yang tidak berujung.
"dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)" (17:72)
1 comment:
Bukankah Rasulullah Muhammad SAW juga bilang, 9 dari 10 pintu rejeki itu dari perdagangan, sektor riil..
Post a Comment